Rabu, 01 Juli 2020

Catatan Rasa di Bulan Juli (1)

Assalammu’alaikum Friends ...

Alhamdulillah, pada hari ini saya, Rinz Yuumeina Ryuri bisa kembali menulis di blog. Tiba-tiba saja ada ide catatan rasa di Bulan Juli. Maybe, ini akan jadi moment comeback untuk menulis di blog. Semoga saja bisa istiqomah. Mengapa saya memilih judul catatan rasa di Bulan Juli? Karena ini adalah ungkapan rasa selama tahun 2020 yang penuh dengan petualangan  rasa. Manis, pahit, asam, asin, pokoknya ramai rasanya. Semua akan terangkum dari tanggal 1 Juli-31 Juli 2020. Apakah nanti jika di bulan Agustus akan berganti dengan Catatan Rasa di Bulan Agustus? I don’t know about it. Mungkin akan ada ide gebrakan lain lagi. Kenapa saat semua orang rame-rame ke platform youtube sedangkan saya malah comeback ke blog? Terkadang kita harus mundur 1 langkah untuk maju 2 sampe 3 langkah ke depan. Meskipun saya juga ingin mencoba berkarya di youtube juga. I think it is step by step sambil mengumpulkan alat dan kemampuan untuk editing video yang bagus. Baiklah, saya akan mulai catatan rasa di Bulan Juli episode 1.





Episode 1

                   Apa kabar rasa? Apakah kau baik-baik saja? Sejauh ini ya, meskipun petualangan rasa belum berakhir. Bahkan harus mulai dari awal. Di masa pandemi ini, kita semua diharuskan berdiam diri di rumah saja, kecuali demi hal-hal yang penting. Selama di rumah saja, saya cukup merenung tentang hidup ini. Sebenarnya apa tujuan hidup ini? Apakah hanya seputar bangun tidur, sekolah, kerja, makan, ibadah, menonton TV terus tidur lagi? No, I think more than that. Kita harus menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. Do you agree with me?
                    Yes, exactly. Kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat meskipun kita di rumah saja (untuk saat ini). Tergantung dengan bidangnya masing-masing. Misal seniman/ musisi bisa tetap berkarya di rumah saja. Kemudian dibagikan melalui media sosial. Komika juga bersuara lewat stand up comedy. Bahkan, yang terakhir cukup ramai, yaitu Bintang Emon yang roasting pelaku penyiraman air keras Pak Novel Baswedan karena hanya dihukum 1 tahun dengan alasan ‘tidak sengaja’. Penulis ternama dan (calon) penulis seperti saya juga seringkali bersuara lewat tulisan. Entah dibaca atau tidak. Entah dihargai atau tidak. Mungkin karena penulis memegang prinsip: biarlah tulisanmu menemukan takdirnya sendiri. Sangat beruntung sekali jika kalian membaca tulisan saya. Itu takdir.
                   Saya rasa cukup sekian tulisan saya. Sebagai awal, memang tidak banyak, yang penting cukup mengungkapkan rasa saja.

Wassalammu’alaikum Friends
Good Bye

 #Catatan Rasa di Bulan Juli (1)

0 komentar:

Posting Komentar