Kamis, 22 Mei 2014

Selepas Membaca “Sepasang Kembang Mayang”


Selepas Membaca “Sepasang Kembang Mayang”






Hari Sabtu (10/5/14) sore, buku “Sepasang Kembang Mayang” baru mendarat di tanganku pasca dikirim dari Diandra Creative Publishing, Jogjakarta. Aku bahagia, karena karyaku telah berhasil dimuat dalam sebuah antologi sarat akan makna. Antologi yang disusun oleh jiwa-jiwa yang tulus sebagai persembahan untuk Sang Pengagum Senja yang terlebih dahulu bertemu dengan senjanya.
Sebenarnya, aku masih mengumpulkan sejuta keberanian dan kesiapan mental untuk melahap isi tersebut. Sempat aku berujar pada temanku, “Aku hanya menunggu saat tepat untuk membacanya, ketika jiwaku sudah mampu menerima segala konsekuensi dan reaksi yang ditimbulkan setelah membaca buku tersebut. Menuliskan kisahnya saja tanganku bergetar, apalagi membacanya.”
Teoriku tak selalu benar, apalagi aku memang tak se-genius Albert Enstein, Newton, Alexander Graham Bell, Archimedes dan ilmuwan lainnya. Disebabkan karena testimoni teman yang sudah membacanya, aku jadi tergoda untuk membuka sampul plastiknya secara perlahan dan mereguk kisah-kisahnya.
Aku mulai membacanya saat midnight (tgl 12 Mei 2014 menjelang tgl 13 Mei 2014). Kurasa, malam itu adalah saat yang tepat karena suasana tengah malam begitu hening sehingga aku dapat meresapi kata demi kata. Aku mengatakan pada diriku sendiri,”Aku pasti kuat, aku nggak boleh nangis. Aku ikhlas.”
Aku membuka lembar pertama. Senyumku terkembang. Karyaku yang berjudul ‘Isyarat Senja’ dijadikan sebagai karya pembuka yang akan menggiring pembaca menuju karya-karya fenomenal lainnya. Aku juga turut membaca karyaku sendiri, meskipun aku sudah tahu jalan ceritanya.
Beberapa lembar aku buka, aku baca, aku hayati, dan mulai meresapi setiap makna yang tersimpan. Aku menangguhkan kesedihan yang tersimpan di jiwa, hingga menyesakkan dadad. Lama-kelamaan, aku tak mampu lagi berpura-pura membendung perasaanku. Finally, beberapa butiran bening keluar juga dari pelupuk mataku. Aku mengingkari komitmen di awal. Lalu , aku menata hatiku kembali, kuambil tisu dan kuhapus air mata yang tersisa seraya berbisik dalam hati, “Tetap tenang, tetap membaca, dan tak aka nada air mata setelah ini.”
Kusadari, ternyata bukan hanya aku saja yang mengalami kisah romantisme bersama pengagum senja (julukan yang kami sematkan kepada Alm. Muhammad Mubarok-mantan Ketua FLP Pati tahun 2011-2013- karena beliau begitu mengagumi senja). Terbukti ada 19 penulis berbakat lainnya (selain aku) yang menuliskan kisah kenangan bersama beliau yang dikemas secara elegan dalam antologi “Sepasang Kembang Mayang”, sehingga pembaca terhanyut dalam detail kisah-kisahnya.
Karya antologi ini dapat dinikmati oleh orang-orang beruntung yang mengenal beliau maupun orang-orang awam yang ingin mengenal beliau melalui deskripsi-deskripsi kisah nyata. Itulah alasan sebenarnya mengapa kami berkewajiban untuk mengabadikan moment-moment tersebut dalam sebuah karya antologi. Demi sebuah pelajaran berharga yang akan bermanfaat bagi para generasi muda, calon pemimpin bangsa Indonesia.

#Terima kasih Kak Barok, impianmu untuk bertemu dengan senja telah terkabul. Semoga engkau bahagia di surga. Terkirim surat Al-Fatihah sebagai hadiah terindah untukmu.

-YUMEINA RYURI-
Pati, 22 Mei 2014

Kamis, 15 Mei 2014

Kontributor. Lomba Cerpen, "Aku Mencintaimu, karena Allah Ta'ala


[ Pengumuman Pemenang dan Kontributor. Lomba Cerpen, "Aku Mencintaimu, karena Allah Ta'ala." ]
Saya awali ini dengan Bissmillahirrohmanirrohim..
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Sudah tidak sabar? Deg-degan? 
Semua jawaban anda ada di sini dan di bahas tuntas.
Beberapa poin penting dan tips mengikuti sebuah lomba.
1. Editlah tulisan/karyamu kembali mulai dari EyD, tata bahasa, tanda baca, dan sebagainya. Supaya juri tertarik membaca seluruh karyamu hingga ending.
2. Perhatikan syarat dan ketentuan lomba yang anda ikuti, baik itu panjang naskah, jenis kertas, subjek email dan sebagainya. Ini menunjukkan anda bersungguh-sungguh mengikuti sebuah lomba. Jika tidak sesuai syarat, bisa dipastikan anda hanya iseng-iseng saja dan hanya mengejar hadiah.
3. Konfirmasi ke PJ, jika naskah sudah dikirim. Jika ingin revisi, konfirmasi dulu, jangan sesuka hati mengirim ulang karya, apalagi melewati batas waktu yang ditentukan. Bisa saja, naskahmu ditolak, pasti kecewa kan? Nah, belajarlah dari kesalahan.
4. Jika sudah terpilih kontributor dan pemenang, sering-seringlah melihat grup yang bersangkutan mengadakan lomba. Siapa tahu ada info tambahan dan pemberian berupa vocher penerbitan dan e-sertifikat. Kan lumayan, bisa jadi koleksimu di kamar.
Ok, mungkin itu saja dari saya. Silahkan melihat daftar nama kontributor dan naskahnya akan di terbitkan dalam Buku Antologi berjudul, "Aku Mencintaimu, Karena Allah Ta'ala part 1 (Penulis Tunggal) dan Part 2 (Penulis Duet)
BERIKUT KONTRIBUTOR PENULIS TUNGGAL :
1. Untukmu Mahramku - Richa Marvi Della Sari
2. Catatan Dua Hati - Lenni Ika Wahyudiasti
3. Senja dan Kita - Yurie Zhafiera
4. Kedamaian Cinta Salma - Dhita Andriyani
5. Istikharah Cinta - Asriana
6. Langit Surga Suamiku - Mila Jayantri
7. Cinta Putih - Rere Zivago
8. Titipan Rasa Dari-Nya - Ge Maulani
9. Dua Insan Merajut Kasih Atas RestuMu - Annisa
10. Akhir Bahagia, Amin - Citra I. Putri
11. Cinta Itu Kuat, Saat Allah Menguatkan - Desy Listhiana Anggraini
12. Ketika Senja Melantunkan Dzikir - Ayu Firda Marisca
13 Menunggu Cinta Sang Murobby Hati - Icha Bintang
14. Cinta adalah cahaya - Hasvirah Hasyim Nur
15. Delapan Macam Cinta - Galih Pratama
BERIKUT KONTRIBUTOR PENULIS DUET :
1. 3 Permintaan dan Manisnya Empedu - Hadli dan Milenia Yolanda
2. Read Heart - Matdous dan Eta'
3. Menjagamu Lewat Do'aku - Elsa Febriani dan Hijrah Saputra
4. Hatiku Hatimu Berpaut Karena Allah - Says Jun dan Aries Ermawa
5. Syair Illahi - Nurul dan Rena
6. Satu Hati Tiga Cinta - Ali Ridwan dan Farisya Latief
7. Sesosok 'Awal' Bagiku - Ricky Douglas dan Riski Diah Baiti
8. Mimpi Yang Sempurna - Aulia dan Asfica
9. Selamanya Cinta -Yudi Susanto dan Nurlaeli Umar
10. Kado Terindah - Lis Rusmawati dan Suwito
11. Sepasang Sepatu - Dudy Subagdja dan Dyan Senja
12. Kukembalikan Cintaku Pada-Mu - Yumeina dan Radindra
13. Jendela Dua Hati Satu Cinta - Erlis Budiarti dan M. Shof
14. Cintaku Hingga Di Ujung Shiratulmustaqim - Fauzy Ahmed El Chanany dan Alis Susanti
15. Allah Jadikan Ia Jodohku -Ilham Tirta dan Ita Fitriati
Dan pemenangnya adalah .....
JUARA 1 : mendapat 1 eks Antologi Thriller berjudul "The Blacklist Of MURDERER" karya All CN TRO Family + e-sertifikat + vocher penerbitan sebesar Rp 100,000.- di AE Publishing.
-3 Permintaan dan Manisnya Empedu karya Hadli dan Milenia Yolanda.
JUARA 2 : mendapat 1 eks Antologi Romance berjudul "L.O.V.E ?" karya ECA Lovers. + e-sertifikat + vocher penerbitan sebesar Rp 100,000.- di AE Publishing.
-Untukmu Mahramku - Richa Marvi Della Sari.
Semua Kontributor mendapatkan + e-sertifikat + vocher penerbitan sebesar Rp 100,000.- di AE Publishing + diskon 10% disetiap pembelian bukunya sebagai pengganti royalti.
Buku insya allah terbit pada bulan Mei 2014.
Untuk info selanjutnya, akan diberitahukan secepatnya. Untuk itu, jangan lupa melihat Fan Page CN TRO dan Grup CN TRO.
Untuk yang belum lolos naskahnya, jangan berkecil hati. karena naskah yang tidak lolos akan di bahas dan diberi kritik dan saran di kelas Cerpen Islami di Grup CN TRO bersama Muhammad Abdurrahman, Embun Tsauqi, dan para admin CN TRO lainnya.
Tujuannya agar anda mendapat pencerahan mengapa naskah anda belum layak terbit atau karena tema cerita tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan lomba.
Baiklah saya tutup ini dengan Alhamdulillah.
Mari berdakwak setidaknya melalui tulisan!
Cintai dan sayangilah Orangtua, Teman hidup, Keluarga, Sahabat, Ilmu hanya karena Allah semata.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Salam cinta, Lillahi Ta'ala. 
Ttd,
Kepsek dan Wakepsek
Muhamad Wahyu Afriansyah dan Karina Fitri I.H Afriansyah











sumber: 
https://www.facebook.com/CNTROFANSPAGE/posts/691860040860798?fref=nf

KONTRIBUTOR PUISI SELIMUT TETANGGA (Penerbit Pucuk Langit)


PENGUMUMAN PUISI “SELIMUT TETANGGA”

  1. MASIH KU GENGGAM SATU KATA-Lucky Bruri
  2. MENCINTAIMU DENGAN SETIAKU-LYA HERLYA
  3. MELODI SUNYI - GALIH PRATAMA
  4. Mendekap Rindu - Nasihah Trisnawati
  5. Menunggumu Pulang-Maulidan Rahman Siregar
  6. MENYAMBUT HILANGNYA CINTA-Rizky Fajar
  7. Nada Renjana_Pradika Putri
  8. Hot Chocolate _ Anggi Diah Pitaloka
  9. Percayalah - Mareza Sutan A
  10. Merenung Hati-Juniarti..
  11. Di gubuk menanti-Khusnul
  12. Doa dan Kesetiaan_Tdwiyani
  13. (J)ANGAN DENGAR_DEWI ANGGUN PRATIWI
  14. CEPAT  PULANG SAYANG~ FELI NATAR
  15. 5 (lima) Lutfia Rahman
  16. AFORISME PERPISAHAN-Heru Nur
  17. Aku akan datang-Syarif Auwter
  18. AKU DISINI WALAU RAGAKU PERGI_TANTI NAFITA SARI
  19. Aku Mu_Henny Puspitasari
  20. Aku Pasti Pulang-Joli demanture
  21. Aku Percaya, Hujan Datang-Meliasari
  22. Aku Untukmu-aulia sartika
  23. Bercinta dengan Simfoni-Cut Vivia Talitha
  24. Bersabarlah cinta-Iffah Linda Yuliana
  25. Bersabarlah-Arif Mukti
  26. Bukan mengapa tapi bagaimana- SITI FATIMAH S
  27. Cinta kita telah lama bersemi-shonhaji
  28. Cinta Menyelimutiku- M Faiq Furqon
  29. Cinta terhalang jarak-Dadi Sopandi
  30. CINTA TULUSKU HANYA UNTUKMU-Natasya Puji
  31. Dalam Programan Waktu-In Imanatun
  32. Dentingan Rindu_ Suci Agita Rihani
  33. Di sini Untukmu-Lu'lu Ngaqilah
  34. Di Ujung Penantian-Hastira
  35. Disaat hari bicara-Puput Ayu
  36. DUTA ARLETY WANTO_KAU DAN AKU
  37. Sayang-ERVIANA
  38. Pesan Pesawat- Faiz Deja Ramadhan
  39. GELOMBANG CINTA_SITI MA'SUMAH
  40. Gugusan Ilalang-Ena Komalasari
  41. Janji Halilintar_Malisa Ladini
  42. Janji setia_Nurdiyah H
  43. Setiamu-Maelishe
  44. Jarak_ERNA NUR F
  45. Kasih_percayalah-Wida akromanisa
  46. KEKASIH-Okti dwi
  47. Kesetian Cinta LDR_DYAH TRIASIH
  48. KIDUNG SUNYI PERANTAUAN_ATIK SURYANI
  49. Ku Titip Cinta Kita-Husna linda
  50. Kunci Hatiku - Vivi Tirta Wijaya
  51. KUNCUP EMBUN DI KALA FAJAR MENGEMBANG_MEYKKE SANTOSO
  52. Langkah diujung kelopak mata- LISSA MARWINA
  53. Lembah Ilalang by Yoyok Siswantoro
  54. Lihat Aku Disini, Dihatimu -Liska Intan Mustika
  55. Manakala setia berselimut hati_Rahmi Mardatillah
  56. Nada Renjana_Pradika Putri
  57. Pada Mereka KuTitipkan Cintaku-Nur Oriza
  58. Percayalah - Mareza Sutan A
  59. Rerintih cinta Biru-Mutiara sakha
  60. Resah, percayalah _Fika Amelia
  61. Rumah Cinta_Sika Indriyawati
  62. Sabarlah-Latifah
  63. Sekilas-Melinia Yolanda
  64. SELALU &SELAMANYA KITA-Nita Artiningsih Sayekti
  65. Selimut tetangga-Titin widyawati
  66. Senandung Rindu-Tika A Dude
  67. Setangkai Mawar Baru-Az ziqro al aqhsa
  68. Setia Untukmu-Yumeina Ryuri
  69. SUNYI UNTUKMU-Istainu
  70. Takkan terganti_mita Stiyani
  71. Tenanglah kasih-Arikah hana
  72. Tetaplah Setia - Rosi Aria
  73. Tri Adnan_Rindu Jiwa
  74. Tunggu Aku Harapan-Icha mamusu
  75. Tunggu Aku-Erma Wijayanti
  76. Tunggu Disana – Joko waluyo
  77. Yakini Setiaku_Lenni Ika Wahyudiasti
  78. Yunita Nurisfa Mayasari_Kibarkan Setia
  79. JUARA 2 (?)
  80. JUARA 1 (?)

*Juara 1 dan 2 diumumkan 2 Hari Lagi ya.. Biar Greget !!
*Setiap kontributor mendapatkan vocher penerbitan 50.000 yang dapat digunakan sampai 6 bulan ke depan jika mau menerbitkan buku melalui Kami.
*Semua kontributor mendapatkan e-sertifikat Loh ! (Yang nantinya dapat di unduh di grup ini, 20 Hari lagi)



15 Mei 2014
--Penerbit Pucuk Langit--

Pengumuman Menulis Untuk Berbagi




Naskah-naskah yg masuk. Cekidot! Dot! Dot!
-Dian Nafi (Senjata Makan Tuan)
-Ahmad Zaki Fauzi (Sweetly)
-Dien Ilmi (Meraihmu)
-Danny Aisyah (Tidak Bisa Memilih)
-Arikmah Kamal (Ketika Cinta Memilih)
- Yumeina Ryuri (Kesempatan Kedua)
-Rikzan Ubaidillah (Gara-gara Sepak Bola)
-Ken Hanggara (Menanti Sunset)
-Airi J. Altairaksa (Air Mata Empedu) 
-Nenny Makmun (The Pink Butterfly)
-Sri Marflowers (Lihat Aku)
-Jeni Suhadi (Hoody Boy)
-Rismalinda Linda (Cinta Beda 15 CM)

Terima kasih atas partisipasinya ya ......

PJ

Artie Ahmad



Alhamdulillah, naskah saya lolos ..... 
What a big surprise .............!!!!

Senin, 12 Mei 2014

Sebuah FTS ---> Arigatou Sensei (Terima Kasih Guru)


Arigatou Sensei (Terima Kasih Guru)
Oleh Yumeina Ryuri



Berbicara tentang sekolah, pasti ada siswa dan guru. Apa kalian pernah mengidolakan guru di sekolah? Jawabannya adalah iya. Saya mempunyai banyak guru idola di sekolah. Namun, kali ini saya akan bercerita tentang guru saya semasa SMA, karena menurut saya paling berkesan.
Pasca lulus  SMP, alhamdulillah saya menjadi siswa di SMA favorit di Pati, yaitu SMA N 1 Pati. Di sekolah tersebut, saya mendapatkan pelajaran di kelas dan pelajaran ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler wajib adalah komputer dan pramuka. Sedangkan sebagai ekstrakurikuler tambahan, aku memilih Bahasa Jepang. Waktu itu, Bahasa Jepang diajar oleh Asni Sensei. Saya sangat tertarik untuk mempelajari bahasa ini dan ingin mengunjungi negara Jepang yang terkenal akan bunga sakuranya yang indah merona.
Asni Sensei mengajari saya tentang perkenalan dalam Bahasa Jepang, hari, tanggal, hitungan angka, huruf hiragana dan katakana. Saya masih ingat tentang perkenalan waktu itu di depan kelas, “Konnichiwa, Hajimemashite, watashi wa Rinz desu. Dozo yoroshiku onegaishimasu.
“Bagus sekali Rinz, giliran siswa selanjutnya, Ulil-san silakan maju ke depan kelas.
Berawal dari perkenalan dalam Bahasa Jepang, kecintaanku terhadap Bahasa Jepang mulai tumbuh. Hal ini berkat Asni Sensei yang selalu sabar mengajari saya dan teman-teman agar mahir berbahasa Jepang. Meskipun saya berbahasa Jepang dengan logat Jawa, saya tetap semangat untuk mendalami Bahasa Jepang.
***
Tahun kedua di SMA, saya harus berpisah sementara dengan Bahasa Jepang dan berjumpa lagi di kelas tiga. Kali ini sudah masuk kurikulum pelajaran di sekolah. Namun, saya diajar guru baru yang bernama Endah Sensei. Beliau sangat cantik dan ramah. Beliau pernah tinggal di Jepang beberapa tahun. Pantas saja, aksen Jepang-nya sudah kental.
Di kelas, teman-teman menganggap saya paling jago dalam Bahasa Jepang. Alhasil, saya sering mengajari teman-teman, lebih tepatnya sharing, karena kita masih sama-sama belajar.
“Rinz, kamu makannya apa sih, kok jago Bahasa Jepang?”
“Standar kawan, saya hanya makan kamus Bahasa Jepang setiap hari.”
***
Sebentar lagi UAN SMA, apakah aku harus melupakan Bahasa Jepang sementara? Jawabannya adalah tidak. Tiba-tiba, Endah Sensei membawa kabar bahwa saya akan diikutsertakan dalam lomba cerdas cermat Bahasa Jepang di Temanggung. Demi persiapan lomba, saya dan teman-teman harus belajar Bahasa Jepang setiap malam di rumah Endah Sensei. Endah Sensei sudah menganggap kami sebagai anak, karena anak beliau yang pertama adalah teman saya di SMA.
Akhirnya, tiba waktu perlombaan, kami berangkat dari Pati setelah Subuh. Selama perjalanan, hujan deras mengiringi perjuangan kami. Akhirnya, kami tiba di STM Pembangunan Temanggung. Tes pertama adalah menulis hiragana. Kemudian, dilanjutkan lomba cerdas cermat dengan juri dari Jepang.
Pengumuman tiba. Alhamdulillah, tim kami belum menang. Endah Sensei berusaha membesarkan hati kami. Walaupun begitu, kami pulang dengan hati riang gembira dan saya harus kembali belajar karena ada tryout Matematika keesokan harinya.
UAN telah usai, nilai keluar di ijazah. Saya tercengang karena mendapat nilai yang hampir sempurna di pelajaran Bahasa Jepang yaitu 9,5. Arigatou Asni Sensei. Arigatou Endah Sensei. Berkat kalian, saya bisa Bahasa Jepang. Saya akan selalu belajar Bahasa Jepang hingga suatu saat nanti keinginan saya akan terkabul, melihat bunga sakura di Jepang.


                            Teruntuk:
                           Asni Sensei dan Endah Sensei
                          (Guru SMA N 1 Pati)



Cerita di atas adalah sebuah FTS (Flash True Story) yang ingin aku share dengan teman-teman semua. Betapa pengalaman yang berharga…!!!
Berharap suatu hari nanti, aku akan merasakan hanami di bawah bunga sakura. Amin….!!!




Selasa, 06 Mei 2014

Impian Tiada Batas


Impian Tiada Batas
Oleh: Yumeina Ryuri




Mentari di ufuk timur masih menggeliat malu-malu. Suara kicauan burung bersahutan menyambut dinginnya pagi. Hiruk pikuk terdengar dari orang-orang yang mengadu nasib menjadi pedagang di pasar Anggrek Indah.
Di sebuah kapling toko penjual sembako, Pak Kartono dan Bu Sarinah berbincang-bincang mengenai masalah perdagangan yang selalu bergulir.
“Pak, cabe dan bawang merah naik lagi,” kata Bu Sarinah.
“Aduh Bu. Gimana ini? Masyarakat sekitar sini masih berdaya ekonomi di bawah rata-rata. Kalau begini caranya, apa impian kita mempunyai anak seorang dokter akan musnah?”
“Tidak Pak. Yama harus tetap bersekolah. Yama adalah harapan kita di masa depan, Pak. Yama harus jadi dokter agar bisa memperbaiki ekonomi keluarga.
Semangat Pak Kartono dan Bu Sarinah selalu berpijar agar anaknya menjadi orang yang sukses. Kini anak mereka yang bernama Yama Pradibta mulai menapaki indahnya masa SMA. Masa yang rentan akan segala tindakan yang terkadang di luar batas kewajaran. Untuk itu, Pak Kartono dan Bu Sarinah selalu membekali Yama dengan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan IMTAQ (Iman dan Taqwa). Mereka memulai perjuangan hari ini juga. Hingga hari-hari yang akan melukiskan cahaya keindahan. Hidup ini penuh tantangan. Tak ada jalan lain selain menghadapinya dengan berdiri tegak dan gagah berani. Bukan berjalan dengan wajah sombong yang selalu merendahkan orang lain. Berkat didikan orang tuanya, Yama tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Kini Yama memasuki masa SMA. Akankah masa ini akan seindah masa-masa sebelumnya?
***
Yama...!” terdengar suara Ronald memanggil Yama. Ronald adalah teman sekelas Yama.
“Ada Ronald?”
“Nanti sepulang sekolah belajar bareng ya? Ada PR Bahasa Inggris dari Miss July,”
Okay Ronald. Nanti kutunggu di gerbang sekolah ya.
Bel sekolah pun berdering. Waktunya pulang sekolah. Murid-murid pun berhamburan keluar. Saat-saat seperti itulah yang paling ditunggu anak-anak. Tak dapat dipungkiri memang. Bagaikan burung yang menghirup udara bebas setelah keluar dari sangkarnya.
Ronald, maaf aku pulang dulu ya. Tiba-tiba bapakku telepon. Aku disuruh mengantarkan beras ke rumah Bu Winarni,
Batal deh rencana kita belajar bareng. Aku kan nggak bisa Bahasa Inggris,” raut muka Ronald berubah menjadi masam.
Tenang saja. Nanti sore aku akan ke rumahmu. Siapkan saja makanan yang banyak untukku,” kata Yama sambil tertawa.
Benarkah? Okay. Sampai jumpa nanti sore. Kalau ingkar janji, awas ya!
Yama melangkah pulang. Sesampai di rumah, ia makan siang kemudian tak lupa melaksanakan ibadah. Pak Kartono memanggil Yama.
Yama, tolong antarkan beras ini ke rumah Bu Winarni. Ibu Winarni tidak bisa ke sini karena kakinya sakit. Ini ada sedikit buah, tolong berikan kepada Ibu Winarni dan sampaikan salam ayah dan ibu untuknya,
Baik Pak, aku pergi dulu ya, Assalammu’alaikum?
Wa’alaikumsalam.”
Yama menaiki kendaraan bapaknya menuju rumah Bu Winarni. Rumah Bu Winarni cukup dekat. Tepatnya di desa sebelah.
“Permisi, Bu Winarni?” Yama mengetuk pintu.
“Siapa itu?”
“Yama Bu, anak Pak Kartono,”
“Masuk Nak, maaf Ibu tidak bisa membukakan pintu, kaki Ibu sakit,”
“Ibu tinggal sendirian?”
“Ya beginilah Nak. Kedua anak Ibu merantau. Yang satu tinggal bersama keluarganya di Jakarta, yang satu ada di Jepang,
Wow, Jepang? Jadi apa Bu?”
Anak Ibu bernama Dennis. Dia bekerja di sebuah perusahaan elektronik di Jepang.”
Ibu Winarni bercerita banyak tentang anaknya. Yama sungguh terkesan. Yama mengagumi Dennis yang sudah meraih kesuksesan di Jepang. Sempat terlintas di benak Yama untuk mengikuti jejak Dennis.
***
Kebakaran, kebakaran, kebakaran...!”
Terdengar hiruk pikuk suara teriak dan tangis ketakutan di mana-mana. Pasar tradisional itu dilalap Si Jago Merah. Api berkobar begitu cepat sehingga bangunan-bangunan di pasar lenyap dengan sekejap. Musibah datang.
“Pak, Pak ada kebakaran. Kios kita kebakaran, Pak!” teriak Bu Kartinah penuh isak tangis.
“Ibu ngomong apa? Beneran Bu? Ayo pergi ke pasar sekarang juga. Semoga saja masih ada barang yang bisa diselamatkan,”
Setiba di pasar, api semakin menjalar kemana-mana.
Pak, bagaimana ini? Api semakin besar. Kita tidak mungkin masuk ke sana,
Tapi ada sedikit uang di sana Bu. Itu untuk uang sekolah Yama. Aku harus mengambilnya,
Jangan Pak. Biarkan saja. Kita dapat mencarinya lagi. Nyawa Bapak lebih penting. Apa kita harus memberi tahu Yama sekarang?”
Jangan Bu! Biarkan Yama belajar. Biar Yama tahu sendiri. Yama tidak boleh bolos sekolah karena hal ini. Sekolah lebih penting.”
Api di mana-mana. Semua habis. Tak tersisa. Hanya pilu yang tersisa. Pak Kartono tidak memberi tahu Yama. Pak Kartono tidak ingin menghancurkan masa depan anaknya sendiri. Pak Kartono berjanji akan berjuang dari awal lagi agar Yama bisa menjadi dokter seperti harapannya semula.
***
Yama masih di sekolah. Yama masih ulangan Bahasa Inggris. Tiba-tiba kepala Yama pusing. Huruf-huruf berbahasa Inggris terasa menari-nari dengan gemulai. Yama tidak konsentrasi mengerjakan ulangan. Seusai ulangan, bel istirahat berdering. Yama dan Ronald pergi ke kantin.
Bu, pesan soto ayam dua,” pesan Ronald.
Oh, maaf Mas, hari ini tidak ada menu soto ayam. Kios pedagang ayamnya kebakaran.
Bagaimana sih Bu? Ya udah yang lain saja. Mie goreng dua dan dua es teh manis,”
Yama, tadi bagaimana ulangannya? Pasti kamu tidak menemui kesulitan,
Siapa bilang? Tadi kepalaku pusing. Aku tidak bisa konsentrasi,
Tidak lama kemudian, dua piring mie goreng dan dua gelas es teh manis terhidang di meja.
Lho kok mie goreng, Nald? Biasanya kamu kan pesan soto ayam,” tanya Yama.
“Oh, iya. Tadi aku belum ngomong ya sama kamu, maaf sebelumnya, aku pesen mie goreng karena hari ini nggak ada soto ayam,”
Kenapa? Tumben sekali,”
Katanya kios pedagang ayamya kebakaran, entah benar apa nggak,
Duh, kasian sekali ya. Pasti terjadi kerugian yang sangat besar.”
Yama tidak menyadari ucapannya itu. Ucapan tersebut pantas dialamatkan  kepada  keluarganya sendiri. Sayangnya Yama belum mengetahui hal itu. Entah bagaimana reaksi Yama setelah mendengar kabar itu.
***
 Akhirnya pelajaran di sekolah selesai. Yama pulang sekolah. Bapak dan Ibunya terlihat seperti biasa, seperti tanpa masalah. Sepertinya mereka ingin merahasiakan kebakaran itu dari anak semata wayangnya.
Pak, sore ini Yama tidak bisa membantu Bapak di pasar karena Yama ikut ekstrakurikuler Bahasa Jepang,
Bahasa Jepang? Sejak kapan kamu belajar Bahasa Jepang Nak?”
Itu pelajaran ekstrakurikuler di sekolah Pak. Aku ikut ekstrakurikuler ini sejak kelas 2,
Apa itu tidak menggangu belajarmu? Ingat Nak, kamu harus jadi dokter. Itu harapan Bapak dan Ibu,
Iya, Pak. Yama selalu ingat.”
Tersirat keraguan di wajah Yama. Yama bimbang. Sebenarnya Yama tidak ingin jadi dokter. Yama ingin menjadi seseorang yang  ahli di bidang teknologi. Yama ingin menguasai dunia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Yama bermimpi untuk menjadi penemu program komputer yang kelak bermanfaat bagi dunia.  Yama yakin, hal itu pasti dapat diraihnya dengan belajar dengan giat. Yama memang tertarik dengan pelajaran yang berkaitan dengan teknologi, tetapi nasi telah menjadi bubur. Bapaknya mengirim Yama ke sekolah SMA biasa, bukan sekolah yang mempelajari hal tertentu saja, seperti SMK. Itu tidak jadi masalah bagi Yama. Yama bergabung dengan teman-teman yang mempunyai hobi yang sama dengannya. Istilah di bidang teknologi bukanlah menjadi hal yang asing bagi Yama.
***
“Anak-anak, kalian pasti sudah mendengar tentang berita kebakaran pasar Anggrek Indah. Kejadiannya di luar dugaan. Kerugian tidak terhitung lagi.” Bu Arimbi memulai pelajaran dengan terlebih dahulu melontarkan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.
Pasar Anggrek Indah? Itu kan pasar di mana toko Bapakku berada? Kenapa aku baru tahu sekarang? Bagaimana toko Bapakku?
Sejuta pertanyaan berkecamuk di benak Yama. Kenapa dia tidak mengetahui hal sepenting ini. Mungkin Yama terlalu sibuk mempersiapkan Ujian Akhir Nasional yang akan diadakan 4 bulan lagi. Yama merasa tak tenang. Yama meminta izin untuk pulang ke sekolah dengan alasan tidak enak badan. Mungkin tidak hanya tak enak badan, pikiran pun jadi tak karuan.  Yama segera berlari menuju rumah.
“Bapak, Ibu?” Yama segera mencari keberadaan orang tuanya.
“Ada apa, Yama? Kamu kok sudah pulang? Kamu membolos ya?  Mau jadi apa kamu ini?” Pak Kartono terlihat marah melihat anaknya membolos sekolah.
Silakan Bapak memarahi Yama. Yama memang mengaku salah karena telah membolos sekolah. Yama pulang lebih awal karena ingin menanyakan keadaan keluarganya yang sedang ditimpa musibah kebakaran, apa itu salah?
“Yama, bukan maksud kami merahasiakan hal tersebut. Kami tidak ingin mengganggu sekolahmu, Nak. Ujian kelulusan tinggal 4 bulan lagi,” jawab Bu Kartinah disertai airmata yang memilukan.
“Kamu tidak usah khawatir Nak, Bapak masih bisa membiayai sekolahmu hingga menjadi dokter,”
Dokter? Menjadi dokter tidak mudah, Pak? Kuliah kedokteran membutuhkan biaya yang besar. Kita harusnya menyadari hal itu, Pak. Lagipula cita-citaku bukan ingin jadi dokter. Menjadi dokter memang cita-cita yang sangat mulia, tetapi jiwaku belum terpanggil di bidang itu. Aku ingin jadi ahli di bidang teknologi Pak,”
Pokoknya kamu harus jadi dokter!” kata Pak Kartono dengan tegas.
Kita bicara tentang realita saja Pak. Kios kita telah terbakar, mata pencaharian sehari-hari telah melayang. Aku tidak ingin membebani Bapak dan Ibu,
Baiklah, apa yang kamu bisa hasilkan dengan menjadi ahli di bidang teknologi? Pekerjaan yang tidak jelas!” kata Pak Kartono sambil memalingkan muka.
Baik, Pak. Aku akan membuktikannya suatu saat nanti. Izinkan aku untuk membuka usaha rental dan service komputer, Pak. Izinkan aku membantu keluarga ini, Pak.”
Pak Kartono dan Bu Sarinah terlihat berkaca-kaca. Ternyata selama ini mereka belum memahami anaknya. Pak Kartono merasa bersalah karena terlalu mempertahankan egonya daripada berpikir secara rasional. Mulai sekarang Pak Kartono memberi kesempatan kepada Yama untuk meraih mimpinya, meski bukan jadi seorang dokter.
***
Kini Yama membuka sebuah sebuah rental dan service komputer. Yama juga harus tetap rajin belajar agar mendapatkan nilai yang memuaskan dan dapat meraih cita-citanya. Yama tidak pantang menyerah, Yama selalu mempunyai semangat untuk selalu berjuang. Setelah lulus sekolah, Yama ingin melanjutkan kuliah di bidang Teknologi dan Informasi.
Nak, nanti malam kita diundang ke rumahnya Bu Winarni,
Ada acara apa, Pak?”
Bu Winarni mengadakan syukuran atas kepulangan anaknya dari Jepang. Sekarang anaknya menjadi orang sukses,
Benar Pak? Yama pasti akan jadi orang sukses juga, Pak!
Amin. Bapak selalu mendoakanmu.”
Pak Kartono sekeluarga menghadiri acara syukuran tersebut. Yama bertemu dengan Mas Dennis.
Selamat ya Mas Dennis atas kesuksesannya,” Yama berjabat tangan dengan Mas Dennis.
Kamu Yama ya? Ibuku bercerita banyak tentangmu. Kamu sungguh pemuda yang luar biasa,”
Ya, Mas. Aku luar biasa? Bukan, Mas. Aku hanya manusia biasa yang selalu berbuat salah dan khilaf.
Tawa pun pecah. Obrolan berlanjut. Mas Dennis menceritakan pengalamannya tinggal di Jepang. Yama tertegun kagum.
Oh iya, Yama, kepulanganku ke Indonesia sebenarnya hanya sebentar. Aku hanya ingin mencari sepuluh pemuda dari Indonesia yang menguasai teknologi untuk mendapatkan beasiswa  dari perusahaanku. Menurutku, kamu cukup berpotensi. Apa kamu berminat ?”
Wah, sangat berminat sekali, Mas. Tapi, aku belum lulus SMA,
Tenang saja. Aku diberi waktu 4 bulan untuk mencari sepuluh pemuda itu.
Yama segera menyampaikan berita gembira ini kepada orang tuanya. Bapak dan ibunya sungguh terkejut. Yama diperbolehkan oleh bapaknya menerima beasiswa itu, apabila Yama berhasil mendapat nilai rata-rata 9 di Ujian Akhir Sekolah. Yama setuju. Yama semakin giat belajar menjelang ujian.
***
Akhirnya Ujian Akhir Sekolah telah selesai dilaksanakan. Sebulan kemudian, Yama dapat melihat hasil jerih payahnya selama ini. Rata-rata nilai 9 sudah terpenuhi. Izin menerima beasiswa sudah diraih Yama. Yama segera menyampaikan kabar tersebut kepada Mas Dennis. Keberangkatan ke Jepang tinggal menghitung hari.
Impian Yama tinggal selangkah lagi. Impian Yama tak lagi angan-angan yang tak jelas. Impian Yama menembus batas-batas pikiran manusia yang terkadang irasional. Impian Yama akan menjadi kenyataan. Negeri Bunga Sakura  menyambut Yama dengan senyuman ramah. Negeri Sakura akan mewujudkan impian Yama. Cerita kesuksesan Yama akan berawal dari Negeri Sakura.