Senin, 28 Mei 2018

Selintas Cerita tentang Film The Gift




Assalammualaikum wr., wb.,

Sebelumnya, saya mau mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat Islam di dunia. Alhamdulillah senang banget saat punya kesempatan untuk nge-blog lagi. Setelah beberapa waktu menghilang dan fokus di karir. Akhirnya saya bisa menulis kembali. Pada kali ini, saya ingin sedikit cerita tentang film The Gift (kalau banyak takutnya nanti spoiler dan merugikan industri perfilman Indonesia ) #Opzzz...!!!

Alhamdulillah, di kota saya (Kota Pati) sekarang sudah ada bioskop New Star Cineplex yang berlokasi di Pasar Pragolo Pati. Ini merupakan angin segar buat saya sebagai penggemar film. Bulan Mei 2018 adalah opening dari bioskop ini. Film pertama yang saya tonton adalah film The Gift.            
The Gift adalah film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Pemeran film ini adalah Reza Rahadian, Ayushita, Dion Wiyoko, Romaria, Christine Hakim, dll. Film ini bercerita tentang seorang novelis bernama Tiana (Ayushita) yang mempunyai masa lalu yang kelam sehingga lebih suka berteman dengan kegelapan dan dunia imajinasi yang diciptakannya sendiri. Tiana bertemu dengan Harun (Reza Rahadian) yang merupakan seorang tuna netra. Harun mempunyai sikap keras kepala tetapi sangat menyukai hal tentang seni. Di sisi lain, Tiana mempunyai teman masa kecil yang bernama Arie (Dion Wiyoko). Banyak sekali peristiwa yang terjadi secara kompleks. Kepada siapakah Tiana menautkan hati? Kepada Harun atau Arie? Yuuk langsung datang saja ke Bioskop New Star Cineplex di Pasar Pragolo Pati.

Hmmm...semoga nggak spoiler yaa. Sebetulnya masih banyak banget yang ingin diulas, tetapi takut jadi spoiler dan akhirnya orang nggak mau nonton. Hal itu juga cukup saya rasakan sebagai (calon) penulis, ketika ada isi novel dibahas penuh dalam sebuah review dan akhirnya orang-orang nggak jadi beli karena sudah tahu isinya (sakitnya tuh di sini T.T).  



Oke, saya ingin mengulas tentang pemainnya saja. Sudah terbukti, Reza Rahadian sering muncul sebagai tokoh utama di perfilman Indonesia. Istilah sekarang yaitu 4L: Loe Lagi Loe Lagi.  Reza seperti aktor yang sangat diperhitungkan dalam dunia perfilman di Indonesia. Beberapa tokoh sudah diperankannya. Dia sangat profesional. Film yang dibintanginya selalu sukses di mata penonton. Tak semata-semata jadi peran utama, dia juga beberapa kali jadi peran pembantu seperti di Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wick. Masih teringat jelas ketika Reza memerankan Pak Habibie dalam film Habibie dan Ainun. Sangat penuh totalitas. Ya, pantas saja jika Reza menjadi aktor film terkenal di Indonesia.

Kedua, saya ingin membahas tentang Ayushita. Saya benar-benar pangling dengan Ayushita saat berperan jadi Tiana. Sumpah, cantik banget. Inner beauty-nya keluar. Cantiknya natural didukung dengan rambut panjang yang agak keriting. Aktingnya pun OK. Salut dech buat Ayushita.
Kemudian tentang Dion Wiyoko, di film ini dia berperan jadi dokter yang sangat bijaksana banget. Lebih mementingkan kepentingan pasien daripada urusannya sendiri. Dion cukup bagus memerankan sebagai Arie pada film ini.

Kata-kata yang paling saya ingat dari film ini adalah:
Menjadi dokter adalah impian setiap orang, sedangkan jadi penulis bukan impian setiap orang.  Ini mungkin sedikit berbeda dengan yang ada di film tetapi intinya seperti itu. Karena memori yang terekam itu di bagian jadi penulis. Ya, saya mungkin hampir sama dengan Tiana yang ingin jadi penulis. Memang, impian jadi penulis itu bukan suatu harapan bagi orang banyak. Penulis itu apa sich? Mungkin bagi beberapa orang, penulis hanya mampu menuangkan daya imajinasi ke dalam kata-kata. Namun, bagi saya lebih dari itu. Saya hanya ingin dakwah bil qalam, yaitu dakwah lewat tulisan. Semoga saja saya bisa mewujudkan impian saya untuk jadi penulis. Amin.

Sekian dulu ya Guys, semoga kita bisa berjumpa dalam tulisan saya selanjutnya. Terima kasih sudah membaca. See you again...!!!

Wassalammualaikum wr., wb.,

Rinz Yuumeina Ryuri
This entry was posted in