Selasa, 22 Desember 2015

Catatan Hujan (Tentang Generasi Muda)

Biar saja hujan menerpa tubuhku di sepanjang perjalanan pulang Biar saja genangan air terpercik ke muka karena ulah mobil-mobil yanh melaju kencang Hujan ini tak kurasa Selagi wujudnya masih berupa butiran air yang segar Hujan sore ini menemaniku dalam mengemban sebuah misi Inilah jalan hidupku yang tak hanya fokus masalah diri Masih ada di luar sana yang membutuhkan perhatian, pembinaan dan pencerahan Hidup tak semudah yang kamu bayangkan Sewenang-wenang saja mengobrak-abrik tatanan... Apa memang seperti itu watakmu, Wahai Anak Muda? Masihkah kesenangan sesaat menjejali otakmu? Ingat Anak Muda, masa depan telah menantimu Jangan sampai kau lengah dan berpangku tangan Jangan biarkan masa mudamu terbuang sia-sia... Bangun...bangkit...berjuang...!!! Taklukkan segala impian #Yuumei says: Puisi ini terlahir di ujung senja, selepas hujan deras menerpa raga. Berangkat dari keprihatinan yang mendalam terhadap generasi muda masa kini yang terbius dengan alur 'sinetron' remaja tak mendidik. Sungguh memporak-porandakan tatanan yang ada. Hal yang salah bisa saja menjadi benar karena pikiran irrasional para remaja, yang maunya menang sendiri. Bila dinasihati selalu membantah. Dan akhirnya terjerumus ke lembah nista. Naudzubillahmindalik. Semoga selalu diberi kekuatan untuk mendidik generasi muda. #Yuumeina_Ryuri #14 Desember 2015