Senin, 12 Mei 2014

Sebuah FTS ---> Arigatou Sensei (Terima Kasih Guru)


Arigatou Sensei (Terima Kasih Guru)
Oleh Yumeina Ryuri



Berbicara tentang sekolah, pasti ada siswa dan guru. Apa kalian pernah mengidolakan guru di sekolah? Jawabannya adalah iya. Saya mempunyai banyak guru idola di sekolah. Namun, kali ini saya akan bercerita tentang guru saya semasa SMA, karena menurut saya paling berkesan.
Pasca lulus  SMP, alhamdulillah saya menjadi siswa di SMA favorit di Pati, yaitu SMA N 1 Pati. Di sekolah tersebut, saya mendapatkan pelajaran di kelas dan pelajaran ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler wajib adalah komputer dan pramuka. Sedangkan sebagai ekstrakurikuler tambahan, aku memilih Bahasa Jepang. Waktu itu, Bahasa Jepang diajar oleh Asni Sensei. Saya sangat tertarik untuk mempelajari bahasa ini dan ingin mengunjungi negara Jepang yang terkenal akan bunga sakuranya yang indah merona.
Asni Sensei mengajari saya tentang perkenalan dalam Bahasa Jepang, hari, tanggal, hitungan angka, huruf hiragana dan katakana. Saya masih ingat tentang perkenalan waktu itu di depan kelas, “Konnichiwa, Hajimemashite, watashi wa Rinz desu. Dozo yoroshiku onegaishimasu.
“Bagus sekali Rinz, giliran siswa selanjutnya, Ulil-san silakan maju ke depan kelas.
Berawal dari perkenalan dalam Bahasa Jepang, kecintaanku terhadap Bahasa Jepang mulai tumbuh. Hal ini berkat Asni Sensei yang selalu sabar mengajari saya dan teman-teman agar mahir berbahasa Jepang. Meskipun saya berbahasa Jepang dengan logat Jawa, saya tetap semangat untuk mendalami Bahasa Jepang.
***
Tahun kedua di SMA, saya harus berpisah sementara dengan Bahasa Jepang dan berjumpa lagi di kelas tiga. Kali ini sudah masuk kurikulum pelajaran di sekolah. Namun, saya diajar guru baru yang bernama Endah Sensei. Beliau sangat cantik dan ramah. Beliau pernah tinggal di Jepang beberapa tahun. Pantas saja, aksen Jepang-nya sudah kental.
Di kelas, teman-teman menganggap saya paling jago dalam Bahasa Jepang. Alhasil, saya sering mengajari teman-teman, lebih tepatnya sharing, karena kita masih sama-sama belajar.
“Rinz, kamu makannya apa sih, kok jago Bahasa Jepang?”
“Standar kawan, saya hanya makan kamus Bahasa Jepang setiap hari.”
***
Sebentar lagi UAN SMA, apakah aku harus melupakan Bahasa Jepang sementara? Jawabannya adalah tidak. Tiba-tiba, Endah Sensei membawa kabar bahwa saya akan diikutsertakan dalam lomba cerdas cermat Bahasa Jepang di Temanggung. Demi persiapan lomba, saya dan teman-teman harus belajar Bahasa Jepang setiap malam di rumah Endah Sensei. Endah Sensei sudah menganggap kami sebagai anak, karena anak beliau yang pertama adalah teman saya di SMA.
Akhirnya, tiba waktu perlombaan, kami berangkat dari Pati setelah Subuh. Selama perjalanan, hujan deras mengiringi perjuangan kami. Akhirnya, kami tiba di STM Pembangunan Temanggung. Tes pertama adalah menulis hiragana. Kemudian, dilanjutkan lomba cerdas cermat dengan juri dari Jepang.
Pengumuman tiba. Alhamdulillah, tim kami belum menang. Endah Sensei berusaha membesarkan hati kami. Walaupun begitu, kami pulang dengan hati riang gembira dan saya harus kembali belajar karena ada tryout Matematika keesokan harinya.
UAN telah usai, nilai keluar di ijazah. Saya tercengang karena mendapat nilai yang hampir sempurna di pelajaran Bahasa Jepang yaitu 9,5. Arigatou Asni Sensei. Arigatou Endah Sensei. Berkat kalian, saya bisa Bahasa Jepang. Saya akan selalu belajar Bahasa Jepang hingga suatu saat nanti keinginan saya akan terkabul, melihat bunga sakura di Jepang.


                            Teruntuk:
                           Asni Sensei dan Endah Sensei
                          (Guru SMA N 1 Pati)



Cerita di atas adalah sebuah FTS (Flash True Story) yang ingin aku share dengan teman-teman semua. Betapa pengalaman yang berharga…!!!
Berharap suatu hari nanti, aku akan merasakan hanami di bawah bunga sakura. Amin….!!!




0 komentar:

Posting Komentar