Minggu, 06 Februari 2022

Menerapkan Budaya Positif di Sekolah Oleh Rindha Julia, S.Pd. (SMK Farming Pati, CGP Angkatan 4 Kabupaten Pati)

A. Latar Belakang

Pendidikan karakter menjadi pondasi awal bagi siswa untuk bekal di kehidupan mendatang. Di awal pembelajaran Program Guru Penggerak, kita telah mempelajari filosofi pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara, kemudian dilanjutkan dengan nilai-nilai dan peran guru penggerak, lalu menyimpulkan visi sebagai guru penggerak. Selanjutnya, kita belajar tentang pembiasaan budaya positif di sekolah.

Saat ini, penerapan nilai-nilai budaya positif di sekolah semakin memudar karena perkembangan zaman.  Generasi muda lebih mengapresiasi dan mengikuti trend barat dalam kehidupan sehari-hari. Inilah saatnya untuk menghidupkan kembali penerapan budaya positif di sekolah.

Demi terwujudnya budaya positif di sekolah, diperlukan sinergi yang cukup bagus antara guru, siswa dan orangtua siswa. Orangtua siswa mempunyai tanggungjawab mengajarkan budaya positif di rumah. Sedangkan Bapak/Ibu Guru mengajarkan budaya positif saat di sekolah. Keduanya bertujuan untuk membekali siswa saat sudah memasuki dunia kerja dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. Peran guru di sekolah dalam membangun budaya positif di sekolah sangatlah penting. Jika budaya positif di sekolah sudah terbentuk, maka karakter siswa akan sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

 

B.    B. Tujuan Aksi Nyata

Aksi nyata ini bertujuan untuk membangun budaya positif di sekolah berdasarkan keyakinan kelas yang telah disepakati. Harapannya akan timbul budaya positif dari kesadaran diri sendiri  yang dilakukan dengan ikhlas dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari. 

C.    C. Deskripsi Aksi Nyata

1.      Siswa menerapkan 3 S (senyum, salam, sapa) di sekolah

Saat memasuki gerbang sekolah, siswa mematikan kendaraan bermotor kemudian memberikan salam kepada Bapak Ibu Guru

2.      Menerapkan greeting (salam) dalam Bahasa Inggris

Sebagai bentuk sebuah inovasi, siswa menyapa Bapak/Ibu Guru dalam Bahasa Inggris. Hal itu bisa meningkatkan kemampuan siswa dan melatih rasa percaya diri dalam berbicara Bahasa Inggris

3.      Adanya keyakinan kelas yang dijalankan bersama-sama oleh siswa di dalam kelas.

Siswa dipandu oleh guru membuat keyakinan di kelas untuk ditaati bersama. Keyakinan kelas berbeda dengan peraturan sekolah. Keyakinan kelas bisa disesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing dan diyakini bisa membawa perubahan yang positif.

4.      Membuang sampah sesuai dengan jenisnya

Di sekolah sudah ada 3 jenis tempat sampah yaitu tempat sampah organik, tempat sampah anorganik (tidak dapat di daur ulang) dan tempat sampah anorganik (dapat di daur ulang). Tentunya hal ini dibutuhkan pembiasaan hingga kahirnya menjadi kebiasaan yang positif.

5.  Mengurangi penggunaan sampah sekali pakai contohnya adalah membawa tumblr (tempat minum) dari rumah dan membeli nasi dari kantin memakai daun.

                 6. Berbagi souvenir tanaman untuk para tamu

                    Sekolah membagikan sejumlah tanaman untuk para tamu saat menghadiri rapat MKKS di   sekolah

                7. Pembuatan batik shibori untuk seragam sekolah

                    Hal ini melatih kolaborasi antar siswa dan menerapkan merdeka belajar karena motif batik  ditentukan sendiri oleh siswa (setiap siswa motifnya berbeda)

D.    D.Linimasa tindakan yang akan dilakukan

a)      Membentuk Forum Grup Discussion (FGD) dengan guru-guru di sekolah

b)      Mengidentifikasi budaya positif yang bisa diterapkan di sekolah

c)      Berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru

d)     Menyampaikan pengarahan kepada siswa tentang budaya positif disertai contoh

e)      Menerapkan budaya positif dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan (habit).

f)       Mendokumentasikan budaya positif di sekolah, kemudian mengunggah ke social media agar lebih banyak yang terinspirasi.

 

E.     E. Tolok Ukur Keberhasilan dari Pelaksanaan Aksi Nyata

1.      Siswa disiplin dan menerapkan budaya positif

2.      Dengan adanya keyakinan kelas, siswa menyadari secara penuh untuk melaksanakan keyakinan kelas.

3.      Guru dan siswa melaksanakan budaya positif bersama-sama


F.    Dokumentasi Pelaksanaan Aksi Nyata

Pembuatan batik shibori

Siswa menuntun motor saat memasuki area sekolah


Pembagian souvenir berupa tanaman untuk tamu

Membuang sampah organik di tempat sampah warna hijau


Membuang sampah anorganik di tempat sampah warna merah

Penggunaan tumblr dan tempat makanan di sekolah

Menggunakan air minum isi ulang dan gelas yang dibawa dari rumah

Menggunakan tempat makan beralaskan daun untuk mengurangi sampah

Reuse (menggunakan kembali) gelas dan botol plastik bekas untuk menanam tanaman
Pembuatan keyakinan kelas

Keyakinan kelas 



0 komentar:

Posting Komentar