Kita pasti pernah mendengar
pepatah bahwa buku adalah jendela ilmu. Pepatah itu memang benar. Wawasan kita
bertambah luas karena banyak membaca. Meskipun sekarang kita bisa mengetahui
banyak hal dari internet, buku tetap tak tergantikan. Hal itu pula yang
menumbuhkan semangatku untuk mendirikan taman bacaan masyarakat di rumahku. Aku
menamainya TBM Bumi Aksara.
Berawal dari koleksi pribadi
semasa kuliah, aku mencoba menaruh buku-bukuku di ruang tamu. Aku hanya ingin
bukuku bisa dibaca oleh orang banyak. Saat pertama merintis, aku belum punya
rak buku. Akhirnya aku berinisiatif
untuk membuat rak buku dari kardus bekas yang dilapisi dengan kertas kado. Alhamdulillah,
ada sekitar satu kardus penuh.
Lambat laun, koleksi bukuku
bertambah banyak. Aku memperoleh buku dari membeli sendiri dan juga donasi dari
beberapa teman Berawal dari rak kardus sederhana, Allah mengirimkan rak buku
kayu berwarna hijau untuk taman bacaanku. Ketika Allah mulai mengucapkan ‘kun
fayakun’ semua pasti terjadi atas
seizin-Nya.
Alhamdulillah, koleksi buku-buku
di TBM Bumi Aksara semakin banyak, terutama jenis novel dan buku bacaan
anak-anak. Saat selesai mengikuti bimbingan belajar di rumahku, mereka langsung
membaca buku. Aku senang, minat baca masyarakat di desaku mulai tumbuh. Semoga aku
bisa terus semangat dalam mengembangkan TBM Bumi Aksara. Man Jadda Wa Jadda.
#Day4AISEIWritingChallenge
#100katabercerita
#30hariAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#warisanAISEI
#pendidikbercerita
0 komentar:
Posting Komentar