Assalammu’alaikum
Friends ...
Alhamdulillah, pada hari ini saya, Rinz Yuumeina Ryuri bisa
kembali menulis di blog. Tiba-tiba saja ada ide catatan rasa di Bulan Juli.
Maybe, ini akan jadi moment comeback untuk menulis di blog. Semoga saja bisa
istiqomah. Mengapa saya memilih judul catatan rasa di Bulan Juli? Karena ini
adalah ungkapan rasa selama tahun 2020 yang penuh dengan petualangan rasa. Manis, pahit, asam, asin, pokoknya ramai
rasanya. Semua akan terangkum dari tanggal 1 Juli-31 Juli 2020. Apakah nanti
jika di bulan Agustus akan berganti dengan Catatan Rasa di Bulan Agustus? I don’t
know about it. Mungkin akan ada ide gebrakan lain lagi. Kenapa saat semua orang
rame-rame ke platform youtube sedangkan saya malah comeback ke blog? Terkadang kita harus mundur 1 langkah untuk maju 2
sampe 3 langkah ke depan. Meskipun saya juga ingin mencoba
berkarya di youtube juga. I think it is step by step sambil mengumpulkan alat
dan kemampuan untuk editing video yang bagus. Baiklah, saya akan mulai catatan
rasa di Bulan Juli episode 1.
Episode 1
Apa kabar rasa? Apakah kau
baik-baik saja? Sejauh ini ya, meskipun petualangan rasa belum berakhir. Bahkan
harus mulai dari awal. Di masa pandemi ini, kita semua diharuskan berdiam diri
di rumah saja, kecuali demi hal-hal yang penting. Selama di rumah saja, saya
cukup merenung tentang hidup ini. Sebenarnya apa tujuan hidup ini? Apakah hanya
seputar bangun tidur, sekolah, kerja, makan, ibadah, menonton TV terus tidur
lagi? No, I think more than that. Kita harus menjadi orang yang bermanfaat
untuk sesama. Do you agree with me?
Yes, exactly. Kita bisa
melakukan sesuatu yang bermanfaat meskipun kita di rumah saja (untuk saat ini).
Tergantung dengan bidangnya masing-masing. Misal seniman/ musisi bisa tetap
berkarya di rumah saja. Kemudian dibagikan melalui media sosial. Komika juga
bersuara lewat stand up comedy. Bahkan, yang terakhir cukup ramai, yaitu
Bintang Emon yang roasting pelaku penyiraman air keras Pak Novel Baswedan karena
hanya dihukum 1 tahun dengan alasan ‘tidak sengaja’. Penulis ternama dan
(calon) penulis seperti saya juga seringkali bersuara lewat tulisan. Entah dibaca
atau tidak. Entah dihargai atau tidak. Mungkin karena penulis memegang prinsip:
biarlah tulisanmu menemukan takdirnya sendiri. Sangat beruntung sekali jika
kalian membaca tulisan saya. Itu takdir.
Saya rasa cukup sekian
tulisan saya. Sebagai awal, memang tidak banyak, yang penting cukup
mengungkapkan rasa saja.
Wassalammu’alaikum
Friends
Good
Bye
0 komentar:
Posting Komentar