Assalammualaikum wr., wb.,
Sebelumnya, saya mau mengucapkan
selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat Islam di dunia. Alhamdulillah
senang banget saat punya kesempatan untuk nge-blog lagi. Setelah beberapa waktu
menghilang dan fokus di karir. Akhirnya saya bisa menulis kembali. Pada kali
ini, saya ingin sedikit cerita tentang film The Gift (kalau banyak takutnya
nanti spoiler dan merugikan industri perfilman Indonesia ) #Opzzz...!!!
Alhamdulillah, di kota
saya (Kota Pati) sekarang sudah ada bioskop New Star Cineplex yang berlokasi di Pasar
Pragolo Pati. Ini merupakan angin segar buat saya sebagai penggemar film. Bulan
Mei 2018 adalah opening dari bioskop ini. Film pertama yang saya tonton adalah
film The Gift.
The Gift adalah
film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Pemeran film ini adalah Reza
Rahadian, Ayushita, Dion Wiyoko, Romaria, Christine Hakim, dll. Film ini
bercerita tentang seorang novelis bernama Tiana (Ayushita) yang mempunyai masa
lalu yang kelam sehingga lebih suka berteman dengan kegelapan dan dunia
imajinasi yang diciptakannya sendiri. Tiana bertemu dengan Harun (Reza
Rahadian) yang merupakan seorang tuna netra. Harun mempunyai sikap keras kepala
tetapi sangat menyukai hal tentang seni. Di sisi lain, Tiana mempunyai teman
masa kecil yang bernama Arie (Dion Wiyoko). Banyak sekali peristiwa yang
terjadi secara kompleks. Kepada siapakah Tiana menautkan hati? Kepada Harun
atau Arie? Yuuk langsung datang saja ke Bioskop New Star Cineplex di Pasar
Pragolo Pati.
Hmmm...semoga nggak
spoiler yaa. Sebetulnya masih banyak banget yang ingin diulas, tetapi takut
jadi spoiler dan akhirnya orang nggak mau nonton. Hal itu juga cukup saya
rasakan sebagai (calon) penulis, ketika ada isi novel dibahas penuh dalam
sebuah review dan akhirnya orang-orang nggak jadi beli karena sudah tahu isinya
(sakitnya tuh di sini T.T).
Oke, saya ingin mengulas
tentang pemainnya saja. Sudah terbukti, Reza Rahadian sering muncul sebagai
tokoh utama di perfilman Indonesia. Istilah sekarang yaitu 4L: Loe Lagi Loe Lagi. Reza
seperti aktor yang sangat diperhitungkan dalam dunia perfilman di Indonesia. Beberapa
tokoh sudah diperankannya. Dia sangat profesional. Film yang dibintanginya
selalu sukses di mata penonton. Tak semata-semata jadi peran utama, dia juga
beberapa kali jadi peran pembantu seperti di Film Tenggelamnya Kapal Van Der
Wick. Masih teringat jelas ketika Reza memerankan Pak Habibie dalam film
Habibie dan Ainun. Sangat penuh totalitas. Ya, pantas saja jika Reza menjadi
aktor film terkenal di Indonesia.
Kedua, saya ingin membahas tentang Ayushita. Saya benar-benar pangling
dengan Ayushita saat berperan jadi Tiana. Sumpah, cantik banget. Inner beauty-nya
keluar. Cantiknya natural didukung dengan rambut panjang yang agak keriting.
Aktingnya pun OK. Salut dech buat Ayushita.
Kemudian tentang Dion Wiyoko, di film ini dia berperan jadi dokter yang
sangat bijaksana banget. Lebih mementingkan kepentingan pasien daripada
urusannya sendiri. Dion cukup bagus memerankan sebagai Arie pada film ini.
Kata-kata yang paling saya
ingat dari film ini adalah:
Menjadi dokter adalah impian setiap
orang, sedangkan jadi penulis bukan impian setiap orang. Ini mungkin sedikit berbeda
dengan yang ada di film tetapi intinya seperti itu. Karena memori yang terekam itu
di bagian jadi penulis. Ya, saya mungkin hampir sama dengan Tiana yang ingin
jadi penulis. Memang, impian jadi penulis itu bukan suatu harapan bagi orang
banyak. Penulis itu apa sich? Mungkin bagi beberapa orang, penulis hanya mampu
menuangkan daya imajinasi ke dalam kata-kata. Namun, bagi saya lebih dari itu. Saya
hanya ingin dakwah bil qalam, yaitu dakwah lewat tulisan. Semoga saja saya bisa
mewujudkan impian saya untuk jadi penulis. Amin.
Sekian dulu ya Guys,
semoga kita bisa berjumpa dalam tulisan saya selanjutnya. Terima kasih sudah
membaca. See you again...!!!
Wassalammualaikum wr., wb.,
Rinz Yuumeina Ryuri
0 komentar:
Posting Komentar