Biar saja hujan menerpa tubuhku di sepanjang perjalanan pulang
Biar saja genangan air terpercik ke muka karena ulah mobil-mobil yanh melaju kencang
Hujan ini tak kurasa
Selagi wujudnya masih berupa butiran air yang segar
Hujan sore ini menemaniku dalam mengemban sebuah misi
Inilah jalan hidupku
yang tak hanya fokus masalah diri
Masih ada di luar sana yang membutuhkan perhatian, pembinaan dan pencerahan
Hidup tak semudah yang kamu bayangkan
Sewenang-wenang saja mengobrak-abrik tatanan...
Apa memang seperti itu watakmu, Wahai Anak Muda?
Masihkah kesenangan sesaat menjejali otakmu?
Ingat Anak Muda, masa depan telah menantimu
Jangan sampai kau lengah dan berpangku tangan
Jangan biarkan masa mudamu terbuang sia-sia...
Bangun...bangkit...berjuang...!!!
Taklukkan segala impian
#Yuumei says:
Puisi ini terlahir di ujung senja, selepas hujan deras menerpa raga. Berangkat dari keprihatinan yang mendalam terhadap generasi muda masa kini yang terbius dengan alur 'sinetron' remaja tak mendidik. Sungguh memporak-porandakan tatanan yang ada. Hal yang salah bisa saja menjadi benar karena pikiran irrasional para remaja, yang maunya menang sendiri. Bila dinasihati selalu membantah. Dan akhirnya terjerumus ke lembah nista. Naudzubillahmindalik. Semoga selalu diberi kekuatan untuk mendidik generasi muda.
#Yuumeina_Ryuri
#14 Desember 2015
Selasa, 22 Desember 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar